Apa Yang Bisa Saya Kerjakan di Masa Muda (Raja Ampat di Tengah Tantangan Global)

Di tengah gemburan tantangan global, mahasiswa dan pemuda Raja Ampat diajak untuk mempersiapkan diri dengan melakukan refleksi bersama (11-12/02/2021) sambil melihat potensi yang ada di sekitarnya, khususnya di pulau Sagawin yang berada di wilayah pemerintahan kampung Kaliam, distrik Salawati Barat, lingkungan Batanta, kabupaten Raja Ampat. Mengapa di pulau Sagawin? Di pulau ini terdapat patung Yesus memberkati setinggi 20 meter, yang diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2015 oleh Menteri dalam negeri waktu itu Tjahyo Kumolo. Sayang, sampai sekarang lokasi ini belum mendapat perhatian sepenuhnya dari pemerintah daerah  maupun oleh Klasis gereja. Bahkan terkesan terbengkalai, padahal tempat ini memiliki potensi wisata yang luar biasa, bisa menjadi aset baik bagi gereja maupun pemerintah daerah kabupaten Raja Ampat. Lokasi patung Yesus memberkati merupakan situs penting setelah pulau Mansinam karena dibangun dengan memperhatikan sejarah pekabaran Injil di Tanah Papua. 

Kegiatan di pulau ini dikhususkan bagi mahasiswa dan pemuda gereja supaya mendapat motifasi beraktifitas dan melatih kepekaan untuk peduli terhadap lingkungan dan juga membuka wawasan pemuda yang ada di lingkungan Batanta bahwa mereka punya potensi daerah untuk dikembangkan terlebih menghadapi tantangan global. Terhitung ada 33 pemuda dari kampung Kaliam, 27 dari Wailebet, 25 dari Yenanas, 15 dari Weiman dan 7 orang dari Kapatlap, ditambah masyarakat kampung Kaliam. Dalam kegiatan ini multiplikator juga menjalin kordinasi dengan kepala Kampung Kaliam dan BABINSA setempat di kampung Wailebet yang berhadapan langsung dengan pulau Sagawin

Setelah pengenalan program multiplikasi Stube HEMAT di Raja Ampat, Apa yang bisa saya kerjakan di masa muda?” menjadi topik utama yang menggugah pemikiran menghadapi tantangan dan persaingan global. Sebagai pemantik refleksi, multiplikator dibantu oleh Pdt. Theo Tumanserry, S.Th (Ketua Jemaat Betesda Wailebet) dan ketua Kelompok Kerja Pemuda Klasis Raja Ampat Tengah. Selain diskusi dan sharing, juga dilakukan ibadah meditatif di lantai 2 di kaki patung Yesus.

Arus laut cukup kencang karena angin di bulan-bulan awal tahun, tetapi tidak menyurutkan peserta untuk berkumpul dan berkegiatan.  Kegiatan ini sederhana tetapi memberi dampak luar biasa menjangkau mahasiswa dan anak muda untuk berinteraksi dan memikirkan dirinya dan masa depan. Selamat berproses! ***

Komentar